News

Dosen UMB Raih Gelar Doktor Lewat Fitur Keselamatan Bus dan Truk

SETELAH berjuang mempertahankan desertasinya bertajuk ‘Speed Lock and Fatigue Control Using Speed Limiter Integrated Fatigue Analyzer (SLIFA) for Truck and Bus to Reduce Traffic Accident’ di Universiti Tun Hussein Onn Malaysia (UTHM), Senin (26/8) lalu, Hadi Pranoto berhasil meraih gelar Philosophy Doctor (PhD) dalam bidang Ilmu Teknik.

Dengan keberhasilannya mempertahankan desertasi setebal 280 halaman itu, Hadi kini menjadi dosen ke-16 yang bergelar Doktor di Program Studi Mesin Fakultas Teknik UMB Jakarta.

“Saat ini, di Program Studi Mesin ada 15 Doktor. Jadi saya adalah Doktor ke-16,” kata Hadi di Jakarta, Sabtu (31/8).

Hal itu merupakan kebanggan tersendiri dan pencapaian ini akan manjadi motivasi dirinya untuk semakin meningkatkan kualitas para mahasiswa teknik khususnya bidang otomotif di bawah bimbingannya.

Hadi berhasil mendapatkan PhD dalam bidang Ilmu Teknik dalam waktu 6 semester (3 Tahun) dengan hasil Sangat Memuaskan (fully satisfied).

Ia berhasil menyakinkan para penguji bahwa kecelakaan berlalu lintas bisa dikurangi dengan alat rancangannya yang dinamakan SLIFA.

SLIFA adalah sebuah fitur yang berfungsi sebagai alat pengendali kecepatan dan membaca tingkat kelelahan.

Memanfaatkan teknologi internet of thing (IoT), alat itu dapat melakukan pembatasan kecepatan berdasarkan regulasi seperti batas kecepatan di jalan tol, nontol, dan perkotaan.

Selain membatasi kecepatan sesuai rambu jalan, alat itu juga dikombinasikan dengan fatigue kontrol, berupa fitur yang dapat mendeteksi kelelahan pengemudi.

Fitur ini menggunakan dua input data berupa kamera di depan dasbor dan sensor detak jantung yang disematkan di bagian safety belt.

Data dari kamera yang membaca kondisi pupil mata dan interval menguap pengemudi serta data dari sensor detak jantung kemudian dikalkulasi secara cermat oleh sebuah microprocessor yang hasilnya untuk menentukan tingkat kelelahan pengemudi.

Jika tingkat kelelahan pengemudi terbaca telah melewati batas maksimal, secara otomatis sistem akan mengurangi kecepatan kendaraan hingga 30 km/jam. Sistem akan kembali normal jika pengemudi menekan klakson atau melepas pedal gas secara reflek.

SLIFA juga dilengkapi fitur tambahan yang sangat bermanfaat bagi para pemilik armada truk atau bus untuk memonitor kondisi pengemudi dan kendaraan secara aktual via aplikasi yang dapat diunduh pada perangkat Android.

Selain untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Doktor, Hadi berharap SLIFA dapat diimplementasikan pada truk dan bus sebagai fitur tambahan yang berfungsi meningkatkan faktor keselamatan berkendara di jalan raya.

Menurut hadi, alat ini sangat mudah diterapkan pada kendaraan sekelas bus dan truk.

“Saya berharap alat ini bisa segera diproduksi secara masal sebagai salah satu produk pada industri otomotif,” pungkasnya. (OL-2)

3 komentar pada “Dosen UMB Raih Gelar Doktor Lewat Fitur Keselamatan Bus dan Truk

  • Long time supporter, and thought I’d drop a comment.

    Your wordpress site is very sleek – hope you don’t mind me asking what theme
    you’re using? (and don’t mind if I steal it?

    :P)

    I just launched my site –also built in wordpress like yours– but the
    theme slows (!) the site down quite a bit.

    In case you have a minute, you can find it by searching
    for “royal cbd” on Google (would appreciate any feedback) – it’s still in the works.

    Keep up the good work– and hope you all take care of yourself during the coronavirus scare!

    Balas
    • Sorry sir, but my site is still under developing

      Balas
  • It’s appropriate time to make some plans for the future and it is time to be happy.
    I’ve read this post and if I could I want to
    suggest you some interesting things or advice. Perhaps you could write next articles referring to this article.
    I want to read even more things about it!

    Balas

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *